Laporan Lengkap
Nama : Nur Indasari
NIS : 124856
Kelas : III – A
Kelompok : A2. 1
Tanggal Praktikum : 27
Januari 2015
Judul
penetapan : Uji biuret pada pupuk
Tujuan penetapan : Untuk mengetahui pada pupuk urea positif atau tidak berwarna lembayung
Dasar
prinsip : 2 molekul Urea pada suhu tinggi
bergabung atau berpolimerisasi membentuk senyawa biuret. Keberadaannya dapat
diketahui dari reaksi biuret dengan garam tembaga kompleks membentuk kompleks
yang berwarna lembayung.
Reaksi :
2CO(NH2)2 ——> NH2CONHCONH2 + NH3
Reaksi :
2CO(NH2)2 ——> NH2CONHCONH2 + NH3
CuSO4 + 2NaOH ——> Cu(OH)2 + Na2SO4
2NH2CONHCONH2 + Cu(OH)2 ——> [Cu(NH2CONHCONH2)2] (OH)2
Landasan teori :
Landasan teori :
UJI
BIURET
Uji biuret digunakan untuk
menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji.
Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino
berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein.
Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus
karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul
lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi
kondensasi.
Gambar di atas menunjukkan adanya dua molekul asam amino yang berikatan dengan
ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan
bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji
biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya
persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O
dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan)
akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino
yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.
Urea adalah
senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen
dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea
juga dikenal dengan namacarbamide yang terutama digunakan di
kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide
resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine.
Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari
senyawa organik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
Penemuan
Urea
ditemukan pertama kali oleh Hilarrie loure pada tahun 1773. Senyawa ini
merupakan senyawa organik pertama yang berhasil disintesis dari senyawa
anorganik.
Biosintesis
Urea
terbentuk melalui proses oksidasi yang terjadi pada hati. Eritrosit atau sel
darah merah yang sudah rusak (120 hari) dirombak menjadi 'haemo' dan'globin'.
Selanjutnya 'haemo' akan diubah menjadi zat warna empedu yaitu bilirubin dan
urobilin yang mengandung urea dan amonia yang akan keluar bersama urin dan feses.
Pupuk urea
Sekitar
90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran
curah (prill) digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kimia pemasok
unsur nitrogen. Ditanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium.
Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya
separuhnya.
Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).
Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.
Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).
Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.
PUPUK
UREA
Spesifikasi
• Kadar air maksimal 0,50% • Kadar Biuret maksimal 1% • Kadar Nitrogen minimal
46% • Bentuk butiran tidak berdebu • Warna putih Sifat Pupuk Urea • Higroskopis
• Mudah larut dalam air Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea •
Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar • Mempercepat pertumbuhan •
Menambah kandungan protein hasil panen Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen
pada tanaman • Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan • Pertumbuhan tanaman
lambat dan kerdil • Daun tua berwarna kekuningan . Pada tanaman padi dimulai
dari ujung daun menjalar ke tulang daun • Pertumbuhan buah tidak sempurna
seringkali masak sebelum waktunya • Jika dalam keadaan kekurangan yang parah
daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas
tanaman
Alat dan Bahan :
- Tabung Reaksi
- Pipet Tetes
- Air ( Aquadest )
- Alkohol
- CuSO4 1%
- NaOH 30%
- Pupuk UREA
Cara
Kerja :
- Dilarutkan sedikit contoh ( Pupuk UREA ) kedalam tabung reaksi dengan air dan alkohol
- Dibubuhi beberaa tetes larutan CuSO4 1% dan NaOH 30%
- Dibandingkan dengan standar ( CuSO4 1% + NaOH 30% + air + alkohol )
- Diamati warna larutan ( bila terbentuk warna lembayung maka biuret/protein (+) dan sebaliknya).
Pengamatan :
- warna larutan standar (CuSO4 1% + NaOH 30% + air + alcohol) : lembayung
- warna larutan pupuk TSP setelah dibandingkan dengan standar : tidak berwarna
- warna larutan pupuk urea setelah dibandingkan dengan standar : biru
- warna larutan pupuk ZA setelah dibandingkan dengan standar : tidak berwarna
Kesimpulan :
Berdasarkan
hasil pengamatan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa semua sampel pupuk (-)
mengandung biuret/protein.
Daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar